Jadwal & Sinopsis bulan Mei 2008

(DOWNLOAD) Jadwal Kineforum Bulan Mei (*pdf)

Pada Mei 2008 kineforum ingin mengingat kembali apa yang terjadi 10 tahun lalu di Indonesia. Para pembuat film dari latar belakang yang berbeda mengajukan sekumpulan karya film pendek dalam kompilasi program 9808 yang khusus menceritakan ingatan mereka tentang peristiwa Mei 1998. Inisiatif mandiri para pembuat film seperti ini bisa dibilang langka di Indonesia dan kineforum merasa harus berbangga karena menjadi pilihan para pembuat film untuk menjadi ruang pemutaran perdana bagi karya mereka.

Seratus tahun yang lalu, juga pada bulan Mei, gerakan kebangsaan tumbuh di Nusantara. Masih pada bulan yang sama, setiap hari pertama kita rayakan sebagai Hari Buruh. kineforum menawarkan untuk melihat kembali rekam jejak beberapa gerakan sosial dari berbagai tempat dan waktu di dunia. Rekaman gerakan sosial dengan bermacam corak ini membawa kita mengalami (dan memahami) kembali gagasan bersama yang mereka perjuangkan.

Tentu masih banyak rekaman gerakan sosial yang masih belum dapat kita saksikan bersama pada bulan ini, kineforum berharap pada waktu mendatang akan ada lebih banyak rekaman lagi yang kita saksikan bersama di sini. Dengan begitu, kita tidak hanya merawat ingatan akan kejadian-kejadian itu, tapi bisa juga menimbang ulang apa yang bisa kita perbuat dalam kerangka gagasan yang serupa.

Selamat menonton dan berdiskusi di kineforum!

FESTIVAL FILM PENYUTRADARAAN

KOMPETISI: 3 MENIT (DAG-DIG-DUG)

DAG DIG DUG (1): Suka, Senang, Fanatik … :

Angkuh, karya Haru W

Kebebasan dari sudut pandang mainan anjing.

Dalam Sebuah Mimpi

Indonesia (0) VS Korea (1), karya Arrisa A. Ritonga

Pertandingan Indonesia melawan Korsel di Asian Cup menjadi jendela untuk melongok keapatisan penghuni kamar no 1 terhadap kenyamanan

Luntur, karya Datuna Dewa

Pergumulan, lukisan, dan masa lalu.

Nyawa-nyawa Mendamaikan Persada, karya Robby Ertanto

Seorang anak sedang membayangkan visual buku yang dibacanya

Matahari Malam, karya William

Mempertanyakan Tuhan di ruang barber shop.

Missoulmate, karya Nikma Harahap

Soil sedang merindukan sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa yang ia rindukan

Padamu Negeri, karya Syamsul Fhuddin

Satrio sangat ingin menghadiri upacara bendera.

Traffixed, karya Adythia Utama

Kemacetan di Jakarta atau masturbasi?

DAG DIG DUG (2) : Mikroskop, Teleskop, Radar……:

Absurd, karya Yoram Rizky

Saat cinta tumbuh untuk yang absurd, haruskah menyerah? Haruskah lawan?

Arah, karya M. Ramdani :

Dia berlawanan, ataukah dia pararel

Aspal, karya Mulyadi Witono :

Kerasnya Jakarta dari dua sudut pandang.

Di Mana ‘DIA’?, karya Angga

Ketika situasi tak berpihak, masihkah keadilan ada?

Inilah Hidup,karya Aletra Meryl :

Seorang pencopet yang teringat masa lalunya yang buruk saat sedang beraksi

Kumohon Cintailah Aku, karya Wurry Agus Parluten

Mungkinkah dia berpindah ke lain hati, ke hatiku?

Maaf Anda Kurang Beruntung, karya Gatot Subroto

Cinta dan uang. Mana kau pilih?

Matahari Dari Timur, karya George (Jo’e)

Apa lantaran kulitku atau lantaran aku?

Nunggak, karya Andy Rahmatullah

Awal bulan yang menjadi momok bagi para penghuni (kost) pondokan.

DAG DIG DUG (3): Setara, Seimbang, Setimbang …

Aku Perempuan, karya Indra Danu Saputra

Siapa paling kuat? Ibuku atau ayahku?

Baralara, karya Murdining R

Sisi lain perempuan yang didzalimi oleh laki-laki

Hayalan, karya M. Ramdani :

Tips mencapai orgasme saat tidak ingin bersetubuh dengan suami sendiri.

Langkah Sang Waria, karya Reza Arief DP

Sisi lain seorang pria.

Lenteng Bergetar

Dua peristiwa di satu tempat, jadinya getaran hebat.

Panco, karya Pa’unk

Jangan bilang-bilang kalau kamu pasti kalah adu panco sama dia…

KOMPETISI: 4 – 30 MENIT (PELAJAR)

UNJUK GIGI (I) : Silakan, Mari, Ayo … :

Sebutir Harapan karya Sheila Rahma
Harapan seorang pemulung mengenai keadilan pada negeri ini.

Sleeping Beauty, karya Juanita Christine :
kisah dongeng yang tak lekang oleh zaman.

Tetes Peluh karya Saras Ayu Tri A
Perjuangan orang tua yang berusaha menyekolahkan anaknya

UNJUK GIGI (2) : Keluar, Muncul, Tampil … :

Buktikan Goyangmu, karya Ricky Novianto
Setalah Inul, siapa lagi? Mesti berjuang pastinya.

Langkah Sang Waria, karya Reza Arief DP
Sisi lain laki-laki.

Made With Jazz, karya Jason Iskandar
Java Jazz dan gossip tentang cewek.

KOMPETISI: 4 – 30 MENIT (MAHASISWA)

LIRIK DONG 1: Pingin, Niat, Mau …

Bener Pak Ini Jalannya?, karya Ajeng Nurul Aini

Paling enak naik taksi ketika istri sedang hamil dan nyasar pula…

Ganco Cola, karya Kang E
Membeli gigi palsu adalah cita-cita mak Lela. Menghalangi mak Lela adalah kerjaan Mansyur

Lilin, karya Sa’ada Pueri N (Baby):
Kemenangan melawan godaan narkoba.

Maya, karya Irnayani Dina M

Keegoisan ayah kadang menyebabkan anak putus sekolah, dan menjadi pengemis.

Pikkoku, karya Andi Arfan Sabran
Ibu yang harus memilih antara putrinya dan burung peliharaan putrinya saat wabah flu burung di Indonesia

LIRIK DONG 2: Sudut, Pinggir, Tepi …:

Rumah, karya Otty W. Affandi
Keharusan warga sub urban Jakarta berinteraksi, bersama-sama menjaga irama yang tidak pernah sama

Ilmu di Kolong Jembatan, karya Isnawati
Kepedulian terhadap lingkungan anak jalanan dan sekitarnya, dengan berinisiatif memberikan pendidikan secara gratis

STTB, karya Gunawan Sofyanto.
Masih ampuhkan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) melawan kehidupan di Jakarta?

UN.EXPECTED, karya Gilang Ramadhan :

Seputar kebocoran soal Ujian Nasional

LIRIK DONG 3: Tempat, Lokasi, Situs …

Jalan Tak Ada Ujung, karya Maulana Adel Pasha

Katulampa (Barometer Banjir Ibu Kota), karya Rizqy Faujan

Shift Malam, karya Elizabeth Anories

Town Wall, karya Maulana M Adel Pasha

LIRIK DONG 4: Aku, Dia, Kamu …

Anakku Bukan Penjarah, karya Zainal Abidin
Bagaimana kehidupan para ibu yang kehilangan anak-anaknya saat peristiwa Mei 1998?

Celana Bolong
Ibu dan kita sering beda memang… terutama dalam mengekspresikan cinta.

Duka Jendela, karya Dwi Rahmawati
Hati manusia ibarat jendela yang membentang.

LIRIK DONG 5: satu, dua, tiga …:

Cheng-Cheng Po, karya B.W. Purbanegara

The Ritz, karya Agung Natanael, Heri Susanto, Syaiful Anwar

T…, karya Abdullah.M.S.

Satu-satunya di Dunia, karya Nur Cahaya

Impian seorang anak untuk mempunyai tv berwarna

ABAD PERGERAKAN

La Battaglia di Algeri (The Battle of Algiers) (1966) 121 menit Sutradara : Gillo Pontecorvo Pemain : Brahim Hadjadj, Jean Martin, Yacef Saadi, dan Samia Kerbash UNTUK 15 tahun keatas

Pemerintahan Aljazair yang memperlihatkan revolusi Aljazair dari kedua sisi. Pasukan Prancis yang meninggalkan Vietnam dalam peperangan dan membuktikan kekuatan tetapi keduanya berselisih. Aljazair memperjuangkan kemerdekaan.

Venice Film Festival, Lion of St. Mark, 1966

I Cento Passi (The Hundred Steps) (2000) 114 menit Sutradara : Marco Tullio Giordana Pemain : Luigi Lo Cascio, Luigi Maria Burruano, Lucia Sardo, dan Paolo Briguglia UNTUK 15 tahun keatas

Jarak antara rumah Tano Badalamenti, seorang boss mafia, dan rumah seorang pemuda bernama Peppino Impastato hanya seratus langkah. Walaupun berdekatan, keduanya hidup dalam dunia yang berbeda. Peppino mengekspresikan kebenciannya terhadap mafia secara terbuka, sampai akhirnya dia tewas pada tanggal 9 Mei 1978.

Ouvriéres du monde (2000) 52 Menit Dokumenter Sutradara :Marie-France Collard

Pada musim gugur tahun 1998, Levi Strauss mengumumkan rencananya untuk menstrukturisasi seluruh aktivitas dengan merelokasi unit produksi di Eropa. Para wanita, buruh pabrik di Belgia dan Perancis menghabiskan masa satu bulan penuh, demikian halnya para pekerja di Turki, Philipina dan Indonesia yang sepakat bekerja total tanpa memperoleh apapun dari pekerjaannya. Dokumenter sedih ini menunjukkan sisi kemanusiaan dan ketulusan para wanita memperjuangkan hak-haknya.

Le Banquier des Humbles / Banker to the Poor (2000), dokumenter, (Bahasa Prancis, Inggris dengan subtitel Bahasa Inggris). Sutradara: Amirul Arham. UNTUK 13 tahun keatas

Di Bangladesh, ekonomi terkemuka Muhammed Yunus memutuskan untuk memberi pinjaman kepada anggota masyarakat miskin tanpa prasangka ekonomi ataupun politik. Inilah awal berdirinya bank mikrokredit pertama: Grameen Bank. Suatu potret tentang tokoh yang patut dihargai dengan pesan: barangkali kemiskinan bukan tak mungkin diatasi…

Camarades (1970) 85 menit Sutradara : Marin Karmitz Pemain : Jean-Paul Giquel, Juliet Berto, Dominique Labourier, dan Jean-Pierre Melec UNTUK 15

Yann, proletar muda dari Saint-Nazaire, menolak kenyamanan borjuis tunangannya dan pergi Paris. Ia bekerja di sebuah pabrik, menyadari perjuangan revolusioner dan menjadi militan kelompok ekstrim kiri

Coup pour coup (1972) 89 menit Sutradara : Marin Karmitz Pemain : Simone Aubin, Jacqueline Auzellaud, Élodie Avenel, dan Anne-Marie Bacquié UNTUK 15 tahun keatas

Sebagai protes melawan tekanan dan ritme kerja, para buruh wanita di sebuah parbik konveksi melakukan mogok besar-besaran yang menyusahkan serikat buruh.

Untuk Kaum Muda (2003) 43 menit. Dokumenter Sutradara : Erfan Agus Setiawan UNTUK SEMUA UMUR

Potret retrospektif tentang majalah kaum muda yang sangat terkenal di kalangan penggemar musik rock ‘n roll pada tahun 1960-an. Majalah yang terbit di Bandung ini bahkan mendatangkan kelompok musik Deep Purple untuk konser di Jakarta. Konser yang sangat berhasil itu adalah awal dari suatu akhir…

Deutschland Im Herbst / Germany In Autumn (1978), 116 menit, (Bahasa Jerman dengan subtitel Bahasa Inggris). Sutradara: R. W. Fassbinder, Alexander Kluge, Maximiliana Mainka, Volker Schlöndorff, dkk. Pemain: Mario Adorf, Wolfgang Bächler, Heinz Bennent, Joachim Bissmeier, Joey Buschmann, Caroline Channiolleau, Hans Peter Cloos.

Kombinasi film dokumenter, footage media dan sejumlah episode fiksi dan autobiografis dengan warna politis yang sangat kental. Film ini adalah sembilan vinyet tentang kebangkitan terorisme urban, militansi polisi dan kebangkitan kecenderungan fasis di Jerman paska Perang Dunia. Karya bersama sembilan sutradara terkemuka ini adalah salah satu titik terpenting dari gerakan Sinema Jerman Baru yang dimulai pada tahun 1970-an.

Krieg und Frieden / War and Peace (1982), 242 menit, (Bahasa Jerman dengan subtitel Bahasa Inggris). Sutradara: Alexander Kluge, Volker Schlöndorff, Stefan Aust, Axel Engstfeld. Pemain: Hans-Michael Rehberg, Dieter Traier, Jürgen Prochnow, Manfred Zapatka, Heinz Bennent, Edgar Selge, Angela Winkler, Bruno Ganz.

Pada puncak Perang Dingin, krisis peluru kendali jarak dekat, bom neutron sangat mungkin membinasakan Eropa Tengah. 300.000 orang demonstran di Bonn. Kanselir Jerman Schmidt mengundurkan diri dari jabatannya.

Rumah Angin Sutradara Harry Dagoe Suharyadi
100 tahunperjalananArsitekturdi Indonesia adalah bukan hanya berupa sebuah perjalanan perkembangan penciptaan-pencipataan bangun-bangun di Indonesia, namun juga merupakan sebuah versi paling otentikmengenaisiapadanbagaimanabangsainisebenarnya… .”

9808 (Sejumlah Film Pendek untuk Memperingati 10 tahun Reformasi)

Sedang apa saya saat itu? ( 2008 ) Producer, Sutradara, Penulis: Anggun Priambodo UNTUK 15 tahun keatas

Ada di mana diri Anda pada bulan Mei sepuluh tahun silam (1998)? Melalui “Sedang apa saya saat itu”, Anggun Priambodo menelusuri kisah sejumlah ‘orang biasa’ setelah satu dekade reformasi berlalu melalui foto-foto mereka saat sedang berada dalam beragam kegiatan saat itu.

Sugiharti Halim ( 2008 ) Sutradara :Ariani Darmawan Pemeran: Nadia, Hengky Hidayat UNTUK 15 tahun keatas

Apa artinya sebuah nama? Bagi Sugiharti Halim, ternyata nama berarti sejumlah pertanyaan panjang. Kadang kocak, kerap menjengkelkan, dan yang jelas penuh kontradiksi: Apa benar seseorang perlu nama ‘asli’? Apa betul nama bisa dijual? Apa iya identitas bisa disamarkan di balik sebuah nama? Sugiharti Halim menawarkan sebuah cara pandang yang jenaka, ‘nyelekit’, sekaligus kontekstual untuk ditilik lagi hari ini.

*) Keppres nomor 127/U/Kep/12/1966 mewajibkan WNI etnis Cina untuk mengadopsi nama bernada Indonesia (contoh: Liem menjadi Halim, Lo/Loe/Liok menjadi Lukito dll).

Trip To The Wound ( 2007 ) Sutradara : Edwin Pemain : Ladya Cherryl UNTUK 15 tahun keatas

Suatu malam, saat menaiki sebuah bus, Shilla berjumpa dengan Carlo. Shilla adalah seorang kolektor. Ia mengoleksi kisah-kisah di balik bekas luka. Carlo tak akan bisa melupakan perjalanan itu.

Bertemu Jen ( 2008 ) Sutradara : Hafiz UNTUK 15 tahun keatas

“Hidup telah memberikan banyak waktu, tapi gue tidak pernah memanfaatkan waktu itu untuk hidup gue.” Jen adalah orang biasa yang punya mimpi dan cita-cita. Tapi waktu telah banyak menggerus diri Jen. Banyak yang terlewatkan. Namun, apa yang sebenarnya dilakukan Jen dalam sepuluh tahun terakhir? Perubahan rezim tak banyak mengubah hidupnya. Peristiwa sepuluh tahun silam hanyalah kenang-kenangan visual seperti saat dia hadir di hadapan Jen. Kenangan itu hanya menjadi ‘film’ ingatan tentang sebuah peristiwa

Huan Chen Guang ( 2008 ) Sutradara : Ifa Isfansyah UNTUK 15 tahun keatas

Chen Guang adalah perempuan China berusia 21 tahun dan tinggal di Beijing. Ibunya yang orang Indonesia meninggal pada saat terjadi kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Lalu Chen Guang pergi ke Korea, tujuannya adalah ingin menutup kenangan buruk yang selalu ada di dirinya dengan sebuah kenangan yang indah.

A Letter of Unprotected Memories ( 2008 ) Sutradara : Lucky Kuswandi UNTUK 15 tahun keatas

Lucky Kuswandi mengajak kita serta ke dalam sebuah perjalanan personal yang dialaminya ketika Imlek kini menjadi ‘tanggalan merah’. Perayaan hari istimewa itu senantiasa membawanya kembali ke masa kecilnya saat perayaan Imlek masih dilarang, dan beragam keunikan perayaan Imlek di kalangan terdekatnya, baik dulu maupun sekarang, serta pertanyaan besar yang terus diajukannya tiap kali Imlek tiba.
*) Selama 33 tahun, perayaan Imlek dilarang di Indonesia berdasarkan Inpres No. 14/1967, yang baru dicabut melalui Keppres No.6/2000 di masa kepresidenan Gus Dur dan diperkuat dengan Keppres No. 19/2002 di masa kepresidenan Megawati yang meresmikan perayaan Imlek sebagai salah satu hari libur nasional.

Kemarin ( 2008 ) Sutradara : Otty Widasari UNTUK 15 tahun keatas

Masa muda, perkawinan kematian, kelahiran, tumbuh dan berproses serta ‘makan dan mencari makan’, merupakan siklus alamiah kehidupan di bumi. Jangka waktu sepuluh tahun ditarik dan dimasifkan menjadi satu bingkai sebuah autobiografi

Televisi ( 2008 ) Sutradara : Herman Kumala Panca UNTUK 15 tahun keatas

Panca baru berumur 10 tahun ketika ayahnya memberikan akte kelahirannya berikut paspor Panca dan ibunya, serta sedikit uang dan sebuah golok buatan ayahnya sendiri. Saat itu sang ayah mendengar kabar isu anti etnis Cina sudah beredar di Medan. Ayah Panca berpesan agar Panca menjaga ibunya, apapun caranya, bahkan membunuh si penyerang bila perlu, sementara sang ayah memutuskan untuk tinggal dan mencoba menyelamatkan rumah mereka. Percakapan yang menegangkan itu terjadi di depan pesawat televisi keluarga, di sebuah maghrib, sepuluh tahun silam. Kini, sepuluh tahun kemudian, terkadang Panca masih ada di posisi yang sama, di depan pesawat televisi, kala maghrib tiba

Yang Belum Usai ( 2008 ) Sutradara Ucu Agustin UNTUK 15 tahun keatas

Ibu Sumarsih adalah ibu dari Wawan, salah seorang mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Semanggi 1. Sejak tewasnya Wawan, Ibu Sumarsih tak henti menuntut keadilan hingga kini. Ibu Sumarsih sudah bertekad untuk melanjutkan perjuangan putranya demi tegaknya supremasi hukum di negeri ini. Akankah ia berhenti?

Sekolah Kami, Hidup Kami ( 2008 ) Sutradara : Steven Pillar Setiabudi UNTUK 15 tahun keatas

Pembuat film dokumenter Steven Pillar Setiabudi (Pilar) awalnya hendak menguji kadar kesadaran politik para subjeknya yang masih belia, murid-murid kelas tiga SMA yang akan segera menapak ke Perguruan Tinggi juga menjadi para pemilih di PEMILU 2009. Dalam perkembangannya, para murid kelas tiga di sebuah SMA di Solo ternyata tak hanya bermimpi di siang hari tanpa melakukan apa-apa untuk mewujudkan perubahan, mereka dengan cara yang matang dan sistimatis berhasil mengumpulkan sejumlah bukti praktik korupsi yang selama ini berlangsung di sekolah mereka. Dan inilah titik balik bagi para remaja itu dalam memahami di mana letakknya masa depan yang lebih baik bila bukan di tangan mereka sendiri.

Kucing 9808, Catatan Seorang (Mantan) Demonstran ( 2008 ) Sutradara : Wisnu Suryapratama UNTUK 15 tahun keatas

Wisnu ‘Kucing’ Suryapratama dikenal sebagai salah satu aktivis KA KBUI (Kesatuan Aksi Keluarga Besar UI). Dia adalah koordinator acara Posko KA KBUI yang mengatur jalannya hampir semua aksi demonstrasi KBUI dari awal sampai akhir. April 2008 – Seorang Wisnu sekarang telah menjadi bapak, pekerja film freelance, suami dengan segala kesibukan pribadinya. Masih adakah sisi demonstran dalam dirinya?


About this entry