Program Kineforum November 2011: Kinefilia

Download Jadwal Pemutaran Kineforum November 2011

Kinefilia

Kineforum melakukan pembenahan internal dengan mengundang kawan-kawan organisasi film/video di Jakarta untuk kerja bersama dalam pembuatan program-program Kineforum selama 6 bulan ke depan.  Kecintaan akan sinema dan keinginan untuk berbagi pengalaman, Dewan Program baru yang terdiri dari Andang Kelana, Dimas Jayasrana dan Widiani Budiarti mempersembahkan program-program  film  pilihan di bulan ini. Di bulan yang sama, Kineforum juga bekerjasama dengan Festival Film Eropa (Europe On Screen), Jakarta Biennale, dan Yayasan Sanggar Anak Akar yang akan menampilkan film-film pilihan dari Indonesia maupun skala dunia.

November ini akan dibuka dengan program Festival Film Eropa, sebuah festival yang menjadi jendela untuk menyaksikan budaya Eropa lewat beragam film dan sarana bagi penonton untuk mengembangkan apresiasi terhadap film-film di luar arus besar, tahun ini memasuki penyelenggaraan kelima dengan tema “Old and Young Europe”.

Program Body of Works, memilih Jean-Luc Godard dengan Histoire(s) du Cinéma-nya. Karya ini dapat disebut sebagai capaian terdahsyatnya sebagai pembuat film/kritikus/seniman/penyair/sejarawan. Diproduksi kurun sepuluh tahun (1988-1998), Histoire(s) du Cinéma telah digembar-gemborkan sebagai karya yang paling signifikan dalam praktek sinema dan sejarahnya. Histoire(s) du Cinéma terdiri dari 4 kisah, tiap-tiapnya dibagi dalam dua bagian dan menjadikannya 8 episode. Dengan hampir keseluruhan film ini terdiri dari kutipan visual dan auditori dari beberapa film yang terkenal dan diketahui.

Untuk menantang kecintaan kalian terhadap sinema, Kineforum ingin membuat para pecinta film untuk datang dan berdiskusi mengapresiasi film-film yang merupakan kunci dalam sejarah sinema Indonesia maupun dunia, dalam program baru Layar Kinefilia. Dalam bulan ini kita akan menyaksikan salah satu karya besar dari Jacques Tati dan Francis Veber.

Untuk memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang jatuh pada bulan ini, Kineforum bekerjasama dengan Peace Women Across the Globe akan menayangkan film-film tentang kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Payung Hitam dengan tayang perdananya dan Tuhan Pada Jam 10 Malam.

Menyadari akan potensi kreasi anak dalam memanfaatkan medium audiovisual dan berkaitan dengan ulang tahun Sanggar Anak Akar yang ke-17 sekaligus dalam rangka Hari Anak Internasional, Sanggar Anak Akar akan menyelenggarakan Festival Video Karya Anak. Diisi dengan penayangan hasil penjurian festival dan beberapa film-film anak-anak pilihan untuk ditonton bersama.

Kineforum dan Komite Film Dewan Kesenian Jakarta turut menyambut dan memeriahkan Jakarta Bienalle 2011 dengan mempersembahkan program bertema Body. Body atau tubuh memang menjadi salah satu dari beberapa diskursus besar yang diusung dalam perhelatan seni rupa Jakarta dua tahunan ini.

Untuk itu, mari para pecinta film di tanah air, bergabung bersama kami untuk menikmati sinema-sinema dunia.

Salam,

Andang Kelana

Dewan Program Kineforum

Europe on Screen 2011 – Old and Young Europe

Europe on Screen (Festival Film Eropa) 2011: Old and Young Europe | Penayangan Film di Jakarta 5-10 November 2011 | http://www.europeonscreen.org | Ikuti di twitter @EuropeonScreen

Body of Works: Jean-Luc Godard

Body of Works bulan ini mengajak berkenalan dengan Jean-Luc Godard lewat salah satu karyanya yang paling signifikan: Histoire(s) du Cinéma. Ini adalah sebuah proyek video Godard pada akhir tahun 1980 dan selesai pada tahun 1998. Histoire(s) du Cinéma terdiri dari 4 kisah, tiap-tiapnya dibagi dalam dua bagian dan menjadikannya 8 episode. Hampir keseluruhan film ini terdiri dari kutipan visual dan audio dari beberapa film yang terkenal dan diketahui. | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Chapter 1(a): Toutes les histories (All the (Hi)stories) (1988) | DVD | 51 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard

Chapter 1(b): Une histoire seule (A Single (Hi)story) (1989) | DVD | 42 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard

Chapter 2(a): Seul le cinema (Only Cinema) (1997) | DVD | 26 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard | Pemain: Jean-Luc Godard

Chapter 2(b): Fatale beauté (Deadly Beauty) (1997) | DVD | 28 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard | Pemain: Jean-Luc Godard

Chapter 3(a): La Monnaie de l’absolu (The Coin of the Absolute) (1998) | DVD | 27 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard | Pemain: Alain Cuny

Chapter 3(b): Une Vague Nouvelle (A New Wave) (1998) | DVD | 27 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard

Chapter 4(a): Le Contrôle de l’univers (The Control of the Universe) (1998) | DVD | 27 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard

Chapter 4(b): Les signes parmi nous (The Signs Among Us) (1998) | DVD | 38 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jean-Luc Godard

Layar Kinefilia

Layar Kinefilia merupakah salah satu program baru di Kineforum yang memutarkan film-film kunci dalam sejarah film dunia dan telah memberikan kontribusi dan inspirasi terhadap perkembangan estetik, teknologi, sosial maupun politik. Digagas oleh Mohamad Ariansah, tujuan program ini adalah menjadikan Kineforum sebagai tempat apresiasi terhadap perfilman agar terwujud komunitas cinephille/penikmat film serius di Jakarta dan sekitarnya. Kinefilia sendiri berangkat dari kata Cine: Kine/Sine dan Philia: Filia/Fili, yang berarti Cinta Sinema.

Le dîner de cons (The Dinner Game) (1998) | DVD | 80 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Francis Veber | Pemain: Thierry Lhermitte, Jacques Villeret, Francis Huster, Daniel Prévost, Catherine Frot | UNTUK 18 TAHUN KE ATAS

Setiap minggu, Pierre dan teman-temannya membuat apa yang disebut sebagai “Permainan Makan Malam”. Setiap orang harus membawa orang yang dianggap paling tolol sebagai tamu. Pierre berpikir bahwa jagoannya, François Pignon, akan bisa diajak ‘beraksi’.

Play Time (1967) | DVD | 155 menit | Prancis | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Jacques Tati | Pemain: Jacques Tati, Barbara Dennek, Rita Maiden, France Rumilly, France Delahalle | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Monsieur Hulot harus menghubungi seorang pejabat Amerika di Paris, tapi ia tersesat karena labirin arsitektur modern yang penuh dengan gadget terbaru.Terperangkap dalam invasi turisme, Hulot menjelajah sekitar Paris dengan sekelompok turis Amerika, dan menyebabkan kekacauan.

No to Violence Against Women

Memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Kineforum bekerja sama Peace Woman Across the Globe (PWAG) menyajikan program “No to Violence Against Women”. Program ini ingin memaparkan begitu banyaknya kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia dari satu dekade yang lalu sampai sekarang belum ada perubahan banyak. Baik itu dalam ranah publik maupun ranah domestik. Banyak perempuan korban kekerasan belum bersuara. Program ini ingin memaparkan sebagian dari masalah, termasuk dua film terbaru dan diskusi bersama sutradara.

Program 1 | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Payung Hitam (2011) | DVD | Dokumenter | 30 menit | Indonesia | Sutradara: Chairun Nissa

Perjuangan dua tokoh perempuan,  Neneng (35th) salah satu  warga Rumpin yang tanah 1000 hektarnya,  diambil secara paksa oleh angkatan udara pada tahun 2007,  dan Ibu Sumarsih adalah orang tua Wawan (mahasiswa Atmajaya), korban penembakan ketika era reformasi, yang sampai sekarang belum di tindak lanjuti kasusnya. Mereka berdua bertemu di hari Kamis, di aksi diam. Di mana setiap hari Kamis para pejuang-pejuang dari berbagai macam kasus, dari era 65-sekarang selalu berdiri di depan istana, memegang payung hitam, membawa pesan-pesan para pejuang untuk di sampaikan ke Presiden.

Pemutaran tanggal 27 November 2011 pukul 14.15 akan dilanjutkan diskusi dengan sutradara.

Tuhan pada Jam 10 Malam (2011) | DVD | 45 menit | Indonesia | Sutradara: Ine Febriyanti | Pemain: Hanindawan soetikno, Non Karlina, Wulan Septikasari

Sebuah tragedi tentang pergulatan hitam dan putih. Proses sebuah tarik menarik antara nurani dan naluri yang berujung pada kekejian seorang guru moral terhadap Gadis , murid kesayangannya. Sebuah perdebatan tentang nilai-nilai yang dipercaya dalam masyarakat dalam sebuah kasus kekerasan.

Pemutaran tanggal 18 November 2011 pukul 14.15 akan dilanjutkan diskusi dengan sutradara.

Program 2 | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Menguak Kekerasan dalam Rumah Tangga (2001) | VCD | 46 menit | Indonesia | Sutradara: Herri Ketaren Purba

Film ini bercerita tentang seorang perempuan yang dalam perkawinan pertamanya mengalami kekerasan demi kekerasan, akhirnya dia memutuskan bercerai. Pada perkawinan kedua dia berharap akan mendapatkan hidup yang lebih baik, teryata kekerasan yang dialaminya lebih berat lagi. Menyadarkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah persoalan sosial, bukan cuma persoalan individu.

Ketika Mata Jiwa Bicara (2002) | VCD | 74 menit | Indonesia | Sutradara: Herri Ketaren Purba

Film ini menggambarkan perjalanan hidp seorang korban perkosaan oleh ayah kandungnya (incest). Bagaimana perjuangan dia untuk keluar dari situasi yang sulit di mana tidak saja dia yang mengalaminya, tapi juga adiknya. Bagaimana dia bersama ibu dan adik-adiknya keluar dari rumah yang sarat dengan kekerasan. Serta upaya-upaya yang ditempuhnya dalam mencari keadilan.

Mollo di Timor (2007) | DVD | 10 menit | Indonesia | Sutradara: IGK Trisna dan Olin Monteiro

Masyarakat adat Mollo, di dataran pegunungan Mollo, Timor Tengah Selatan, NTT, telah menempuh hampir satu dekade memperjuangan hak tanah suci milik komunitas adat. Bagi mereka tanah mereka yang mengandung marmer ini adalah air susu ibu, sumber kehidupan masyarakat. Bila investor datang, melakukan kekerasan eksploitasi sumber daya alam, menancapkan mesinnya mengambil marmer, bagaimana ibu pertiwi mereka bisa melanjutkan hidupnya? Para ibu-ibu pemberani ini juga bercerita tentang hidup mereka dan masa depan Mollo.

Jakarta Bienalle 2011: “Body”

Ketika voyeurism sudah menjadi bagian psikologis dari penghuni Jakarta, maka pencitraan akan tubuh menjadi bagian penting dalam kehidupan urban. Tubuh bukan lagi satu-satunya identitas bagi manusia kota, persepsi atasnya dan penerimaan akan tubuh tentunya sudah berkembang dan membentuk skema berpikir yang tentunya berbeda dari dekade-dekade sebelumnya. Body atau Tubuh memang menjadi salah satu dari beberapa diskursus besar yang diusung dalam perhelatan seni rupa Jakarta dua tahunan ini. Tubuh dengan segala pemaknaannya. Tubuh sebagai medium. Tubuh sebagai citra. Tubuh sebagai identitas. Tubuh sebagai rupa.

Programmer

Alex Sihar

Program ini juga akan diikuti diskusi mengenai Pemaknaan Tubuh dalam Medium Seni.

Umihiko, Yamahiko, Maihiko: Min Tanaka Dance Road Indonesia | DVD | Dokumenter | 120 menit | Jepang | Sutradara: Katsumi Yutani | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Lahir tahun 1945 di Tokyo, Min Tanaka mempelajari ballet klasik dan tari modern. Tahun 1978, ia mendirikan Body Weather Laboratory. Dengan grupnya, Maijuku, ia berkeliling dunia untuk mencari jiwa universal tari. Alam, flora dan fauna dianggap sebagai poros proses kreatifnya dalam bidang tari. Tahun 2004, ia bepergian sendiri ke beberapa pulau di Indonesia yang pengalamannya menjadi dasar film ini.

The Shorts: “Body” 1 | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Meta Ekologi (1979) | DVD | Eksperimental | 15 menit | Indonesia | Sutradara: Gotot Prakosa

Sebuah film eksperimental berdasarkan pertunjukkan yang dikoreografikan oleh Sardono W. Kusumo. Sebuah upaya untuk masuk ke dalam dialog dengan ekologi bumi dan air. Penari membenamkan diri di sawah dan berjalan, tampak kusut satu sama lain, dan berlumur tekstur lumpur di tubuh mereka. Ekspresi kemanusiaan melalui sensasi tubuh menjadi serupa dengan proses penciptaan puisi.

Awirota (2007) | DVD | Eksperimental | 20 menit | Indonesia | Sutradara: Agni Ariatama

Seorang pemuda Awirota (nama Sang Awirota diambil dari cerita Nawaruci/Dewaruci saat Werkudoro/Bima keluar dari kuping Dewaruci) sedang mencari jati dirinya, terdorong oleh kondisi yang terjadi sekarang. Di dalam pertapaannya ia melihat seberkas cahaya yang menuntunnya ke dalam laut.

Dongeng dari Dirah (The Sorceress of Dirah) (1992) | DVD | Eksperimental | 45 menit | Indonesia | Sutradara: Sardono W. Kusumo & Robert Chappel

Film ini merupakan adaptasi dari sebuah drama dengan judul sama, berdasarkan tari tradisional dan legenda Bali, dan telah dipentaskan berkali-kali selama bertahun-tahun. Ini kisa tentang kinerja penduduk desa dengan empat bagian mereferensikan mitos desa dan sebuah drama; ini mempercayakan masa depan untuk tradisi bahwa makhluk suci dan para pemuda menjaga keseimbangan di desa dan semakin jelas jika ada pertanda sebuah serangan di desa.

The Shorts: “Body” 2 | UNTUK 15 TAHUN KE ATAS

Untuk Apa? (2008) | Dokumenter | DVD | 25 menit | Indonesia | Subteks Bahasa Inggris | Sutradara: Muhammad Ichsan dan Iwan Setiawan

Di Indonesia, praktek sunat pada perempuan diterima secara luas oleh berbagai kalangan dengan alasan untuk “membersihkan” anak perempuan dari spirit setan yang akan mengarahkannya menjadi liar. Meski demikian, sampai sekarang masih banyak orang yang tidak sadar akan adanya praktek ini. Film ini membawa penonton pada semrawutnya kepercayaan dan konteks dibalik praktek sunat perempuan.

Kembali Merajah Mentawai (2010) | Dokumenter | DVD | 30 menit | B. Mentawai | Subteks Bahasa Indonesia | Sutradara: Rahung Nasution

Aman Durga Sipatiti, seniman tato yang berbasis di Jakarta, mengunjungi tetua adat Mentawai Aman Lusin Kerei Sangaimang. Suatu upaya pendokumentasian titi atau tato Mentawai yang kini nyaris “punah” dan hanya tersisa di pulau Siberut.

Festival Video Karya Anak

Menyadari akan potensi kreasi anak dalam memanfaatkan multimedia, terutama filem video, maka berkaitan dengan ulang tahunnya yang ke 17 sekaligus dalam rangka Hari Anak Internasional, Sanggar Anak Akar bermaksud menyelenggarakan Festival Video Karya Anak. Tema kali ini adalah Suara Anak untuk Dunia yang Lebih Baik”. Kegiatan ini bersifat terbuka untuk kalangan anak-anak dari berbagai komunitas atau lembaga.  Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi penyebaran ekspresi gagasan anak-anak yang sudah dikemas dengan menggunakan sarana multimedia, khususnya video. Di samping sebagai ruang ekspresi dan apresiasi, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai wahana komunikasi antar generasi; anak-anak dan orang dewasa.


About this entry